Suku apa yang mendirikan kota Roma. Sejarah Singkat Roma Kuno

Menurut legenda, Roma didirikan pada 21 April 753 SM. Ini terjadi di tepi Sungai Tiber - seperti yang ditulis sejarawan, sekitar 22 km dari mulutnya, di delta, yang nantinya akan menjadi pelabuhan Ostia. Ostia didirikan oleh Raja Ancus Marcius mengingat keberadaan tambang garam yang kaya di sini, dan juga untuk mencegah kapal musuh menembus Roma di sepanjang sungai.

Pada saat yang sama, sejarawan yang sama percaya bahwa tradisi 21 April harus dipertanyakan. “Tidak ada momen awal seperti itu ketika desa-desa yang tersebar dari besi dan Jaman perunggu di perbukitan mereka akan memutuskan untuk bersatu dan menyebut diri mereka sebuah kota,” tulis sejarawan seni dan kritikus seni Robert Hughes. - Bagaimana kota tua, semakin meragukan asal usulnya, dan Roma sudah pasti tua. Namun, ini tidak menghentikan Romawi dari abad ke-2 SM. dan selanjutnya menyebutkan tanggal pasti kemunculannya yang tidak masuk akal: Roma, sebagaimana dinyatakan sebelumnya, tidak hanya muncul pada abad ke-8 SM, yaitu, pada 753 SM, dan pendirinya adalah Romulus, saudara kembar Remus. Maka dimulailah tradisi membingungkan yang ada dalam banyak versi dan biasanya berkisar pada motif yang sama: itu adalah ambisi, pembunuhan ayah, pembunuhan saudara, pengkhianatan, dan lagi-lagi ambisi yang memakan habis-habisan. Terutama yang terakhir. Tidak pernah ada kota yang lebih ambisius daripada Roma, dan mungkin tidak akan pernah ada, meskipun New York dapat memperdebatkannya tentang hal ini. Dan tidak ada kota lain yang begitu biadab sejak awal seperti Roma, yang membawa kita kembali ke tradisi masa kanak-kanaknya yang mistis.”

Legenda mengatakan: suatu ketika Rhea Silvia yang cantik, yang bersumpah selibat, bertemu dengan dewa perang Mars dan melahirkan anak kembar darinya - Romulus dan Remus. Paman Rhea, Raja Amulius, menjadi marah dan memberi perintah untuk mengeksekusi keponakan yang tidak bermoral itu, dan memasukkan anak laki-laki yang baru lahir ke dalam keranjang dan melemparkan mereka ke Tiber.

Menurut sejarawan Titus Livius, keranjang berisi bayi-bayi itu terdampar di pantai, dan di sana serigala betina menemukan si kembar yang kotor dan basah, yang memberi mereka makan dengan susunya. Menurut beberapa versi, burung pelatuk dan burung lapwing (burung kecil dari keluarga cerek) juga merawat Romulus dan Remus. Menariknya, belakangan orang-orang Romawi mulai menganggap lapwing sebagai burung yang tidak menyenangkan. Dalam "Satyricon" yang terkenal oleh Petronius the Arbiter, ada pepatah "Malam parram pilavit" ("Saya memetik cygalitsa (pigalitsa) yang buruk"), yang berarti - tidak beruntung, masuk ke situasi yang tidak menyenangkan.

Ketika anak-anak tumbuh dan menjadi lebih kuat, mereka dibesarkan oleh gembala kerajaan Faustul. Anak-anak lelaki itu menjadi dewasa dengan pesat, dan segera mereka menggulingkan saudara mereka yang berbahaya, Amulius. Rhea Sylvia sudah mati saat itu.

Kemudian si kembar memutuskan untuk mendirikan pemukiman di Tiber, tetapi saudara-saudara tidak dapat memilih lokasi yang tepat. Remus memilih antara bukit Aventine dan Capitoline, dan Romulus bersikeras pada Bukit Palatine. Dan di sini lagi-lagi versi legenda yang berbeda muncul: menurut yang pertama, si kembar duduk saling membelakangi dan mulai menunggu tanda-tanda dari atas. Remus melihat enam layang-layang melayang di langit, dan Romulus melihat dua belas. Kemenangan ada di pihak Romulus (omong-omong, dua belas layang-layang akan melambangkan dua belas tahun kekuasaan Romawi).

Versi kedua jauh lebih haus darah: perselisihan pecah antara saudara-saudara, dan Romulus membunuh Remus, dan kemudian mendirikan kota, yang dia beri namanya.

“Jadi, pendiri pertama kota duniawi adalah seorang pembunuh saudara yang, karena iri, membunuh saudaranya, seorang warga kota abadi, seorang pengembara di bumi ini (Kejadian 4), teolog dan filsuf Kristen Aurelius Augustine kemudian menulis. “Tidak mengherankan bahwa setelah sekian lama, pada pendirian kota yang akan menjadi kepala kota duniawi yang kita bicarakan ini, dan untuk memerintah begitu banyak bangsa, ada semacam tiruan dari contoh pertama ini. , atau, seperti kata orang Yunani, pola dasar. Karena di sini juga, ketika salah satu penyair mereka menyebutkan kejahatan itu sendiri, "sayangnya, tembok pertama diwarnai dengan darah persaudaraan."

Beginilah cara Roma didirikan, dilihat dari bukti sejarah Romawi tentang pembunuhan saudaranya Remus oleh Romulus. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa mereka berdua adalah warga kota duniawi. Keduanya mencari kemuliaan menciptakan Republik Romawi; tetapi keduanya bersama-sama tidak dapat memiliki kemuliaan seperti yang masing-masing dapat miliki jika mereka sendirian. Bagi siapa pun yang ingin terkenal karena dominasinya, aturannya lebih sedikit daripada dengan jumlah yang besar kaki tangan berbagi kekuatannya. Jadi, untuk sendirian memiliki semua kekuatan di tangannya, seorang kawan terbunuh, dan melalui kejahatan ini meningkat dalam terburuk apa yang, tanpa ternoda oleh kejahatan, akan lebih rendah tetapi lebih baik. Dan saudara-saudara itu, Kain dan Habel, tidak memiliki keinginan yang sama untuk hal-hal duniawi, dan orang yang membunuh saudaranya tidak iri kepadanya karena kekuasaannya dapat berkurang jika keduanya mendominasi (karena Habel tidak mencari kekuasaan di kota itu). , yang didirikan oleh saudaranya); dia iri pada kecemburuan iblis itu, yang orang jahat iri pada yang baik hanya karena mereka baik, sedangkan mereka jahat...

Ketika mendirikan Roma, saudara kembar yang masih hidup memanfaatkan seekor sapi dan seekor banteng untuk membajak dan membajak sebuah alur. Alur ini disebut pomerium, dan dialah yang menandai garis suci tembok kota.

“Sejarah tidak menceritakan bagaimana perasaan Romulus setelah membunuh satu-satunya saudara laki-lakinya: namun, mungkin bukan kebetulan bahwa para imam, yang pada tahun-tahun berikutnya secara berkala berlari di sekitar pomerium, untuk memastikan kesuburan ternak Romawi dan wanita Romawi, disebut Luperci, yaitu, "persaudaraan serigala," tulis Robert Hughes.

Pada awalnya, Romulus adalah satu-satunya penghuni kota yang baru didirikan, tetapi segera ia memutuskan untuk mengundang sampah masyarakat - pembunuh, budak yang melarikan diri, orang buangan. Belakangan, bukit tempat para bajingan ini menemukan tempat berteduh akan disebut Capitol. Kuil Capitol akan dibangun di Capitol, tempat pertemuan Senat dan majelis rakyat akan berlangsung.

Legenda budak dan pembunuh yang melarikan diri ini, menurut sejarawan, menunjukkan bahwa Roma tidak diciptakan oleh suku yang homogen secara etnis.

Pada tahun-tahun awal di Roma, tidak ada cukup perwakilan dari jenis kelamin yang adil, dan kemudian Romulus memutuskan untuk mengatur hari libur untuk menghormati dewa penjaga cadangan biji-bijian, Kons. Sabines (orang-orang dari kelompok Italia) datang ke hari libur. Di saat semua tamu sedang asyik dengan permainan, Romulus memberi tanda kepada orang-orangnya, dan mereka menyerang para tamu dan menangkap wanita mereka. Selama kekacauan yang muncul, Romulus sendiri diuntungkan - dia meraih Sabine Hersilia, yang segera dia ambil sebagai istrinya. Sangat mengherankan bahwa kemudian mereka mulai percaya bahwa pernikahan dengan ritual penculikan pengantin menjadi kebiasaan Romawi sejak saat itu.

Menurut legenda, setelah kematian Romulus, Hersilia datang ke kuburnya, dan pada saat itu sebuah bintang turun dari langit dan menyinari rambutnya, akibatnya janda itu sendiri berubah menjadi bintang dan naik ke surga.

Pendeta dewi Vesta Rhea melahirkan dua anak laki-laki kembar. Ayah mereka bukanlah seorang manusia, melainkan dewa Mars. Amulius diperintahkan untuk menenggelamkan bayi-bayi di perairan Tiber, keranjang bersama anak-anak di sungai. Namun, mereka tidak mati. Serigala betina menemukan anak laki-laki itu. Dia menyeret anak-anak ke sarang di lereng Capitol Hill dan menyusui mereka dengan susunya. Postuchus mengadopsi mereka dan memberi mereka nama Romulus dan Remus. Saudara-saudara tumbuh dan belajar rahasia kelahiran mereka.

Di atas Bukit Palatine, saudara-saudara memutuskan untuk menemukan kota Baru. Romulus membuat alur yang dalam dengan bajak, menandai perbatasan kota masa depan. Perbatasan ini dianggap suci dan tak tertembus. Rem dengan bodohnya melompati itu. Romulus, di samping dirinya sendiri dengan kemarahan, membunuh saudaranya dan berteriak: "Begitu juga dengan semua orang yang berani melintasi tembok kota saya." Romulus menjadi raja pertama kota yang ia dirikan. Kota ini dinamai menurut namanya Roma (dalam bahasa Latin - Roma).

Peradaban Romawi muncul di Semenanjung Apennine. Bagian selatan semenanjung terkenal dengan padang rumputnya yang indah, tempat kawanan ternak merumput. Orang Yunani menyebut tanah ini "negara anak sapi" - Italia. Kemudian nama ini diberikan ke seluruh semenanjung. Di antara suku-suku Italic yang menetap di bagian tengah semenanjung, suku Latin memainkan peran paling penting dalam sejarah peradaban Romawi. Mereka mendiami Latium - sebuah daerah di hilir Sungai Tiber. Di tempat ini, di tujuh bukit di tepi kiri sungai, sebuah kota muncul yang ditakdirkan untuk menjadi "penguasa dunia."

Struktur negara Romawi

Para penguasa Romawi pada awalnya adalah raja. Raja mengeluarkan undang-undang, menjalankan keadilan, memerintahkan tentara.

Kemudian orang Romawi memilih republik sebagai struktur negara mereka (diterjemahkan dari bahasa Latin - tujuan bersama). Kekuasaan di Republik Romawi dimiliki oleh Majelis Nasional, Senat, dan pejabat terpilih. Senat mengumumkan perekrutan pasukan, menerima duta besar asing, mengusulkan undang-undang baru untuk dibahas oleh Majelis Rakyat.

Para konsul memerintahkan tentara, memimpin senat, dan memutuskan urusan negara yang paling penting. Praetor bertanggung jawab atas pengadilan di negara Romawi. Aediles bertanggung jawab untuk ketertiban di pasar, jalan-jalan dan bangunan umum. Para quaestor bertanggung jawab atas perbendaharaan kota. Sensor menyusun daftar senator, memantau kepatuhan terhadap adat dan tradisi.

Penduduk Roma dibagi menjadi dua kelompok besar. Bangsa Romawi yang mulia, yang merupakan keturunan senator pertama, disebut bangsawan. Orang biasa yang memiliki asal usul yang rendah hati disebut plebeian.

Sebuah "hukum suci" diadopsi pada pemilihan pembela plebeian khusus - tribun rakyat. Tribun rakyat berhak menghentikan tindakan pejabat manapun dengan mengucapkan kata "veto", yang berarti "melarang".

Kaisar Roma

Kaisar Roma yang paling terkenal adalah Gaius Julius Caesar. Nasib memberinya banyak bakat: dia adalah seorang politisi yang terampil dan berpandangan jauh ke depan, seorang penulis yang brilian, seorang komandan yang hebat, memiliki tujuan. Setelah menjadi gubernur di salah satu provinsi Roma, Caesar memulai perang dengan musuh lama Roma - Galia. Caesar butuh beberapa tahun untuk menaklukkan Galia. Para legiuner Caesar menginjakkan kaki di tanah Jerman, Inggris. Caesar dengan tentaranya mendekati Sungai Rubicon, yang memisahkan provinsi Galia dari Italia. Dengan kata-kata "Mati itu dilemparkan!" dia memerintahkan prajuritnya untuk memulai penyeberangan. Caesar kembali dengan kemenangan ke Roma. Kebajikan Caesar tidak bisa menyembunyikan nafsunya yang besar akan kekuasaan. Dia menjadi penguasa tunggal negara Romawi, diktator seumur hidup.

Setelah kematian Caesar, Oktavianus menjadi penguasa tunggal negara Romawi, ia meninggalkan kekuasaan diktator. Senat memberinya gelar Augustus. Sebelum kematiannya, Augustus mengalihkan kekuasaannya kepada jenderalnya Tiberius.

Kaisar berikutnya, Gaius Caligula, menyatakan dirinya sebagai dewa, melakukan eksekusi massal, menuntut agar kuda kesayangannya dipilih sebagai konsul.

Kaisar Nero, yang adalah seorang tiran sejati, membedakan dirinya dengan keeksentrikan yang lebih besar. Dia memerintahkan untuk membunuh ibunya, istri, banyak penasihatnya. Dia memaksa gurunya, filsuf Seneca, untuk bunuh diri. Nero sangat dibenci oleh orang Romawi sehingga ketika Roma dihancurkan oleh api yang mengerikan, desas-desus menghubungkan bencana itu dengan kaisar.

Kaisar Mark Ulpiy Troyan adalah seorang komandan yang berbakat.

Marcus Aurelius, yang terakhir dari Lima Kaisar Baik, dipaksa untuk mengusir gerombolan barbar.

Sejarah Roma rumit dan membingungkan. Tetapi kita akan beralih ke asal-usulnya, ke dasar Roma dan legenda-legendanya yang paling menarik.

Roma didirikan pada 753 SM. e., tapi jauh sebelum itu, suku-suku lain tinggal di sini. Penggalian arkeologi telah mengungkapkan kepada kita sisa-sisa pemukiman dari abad ke-12 SM, tetapi mitos berbicara tentang zaman yang lebih kuno. Menurut legenda, para dewa tinggal di sini, salah satunya, Janus, memberikan keramahannya pada Saturnus sendiri (Kronos Yunani), yang digulingkan dari Olympus. Dia menjadi penguasa pertama Capitol Hill, mendirikan pemukiman yang hidup damai dan bahagia, tanpa perbudakan dan kekurangan.

Di sini, di dekat bukit Palatine, Cacus yang mengerikan hidup, membuat semua orang ketakutan, tetapi Hercules mampu mengalahkannya. Ya, dia juga ada di sini dan harus melawan monster jahat yang bernapas api untuk mendapatkan kembali banteng Gerion yang dicuri. Di bukit ini, untuk mengenang prestasi Hercules, masih ada tangga Kakieva, dan baru-baru ini sisa-sisa altar yang didedikasikan untuk Hercules ditemukan di dekatnya.

Di Roma, mitos dan legenda dibangkitkan, terjalin, menghidupkan kembali sejarah. Kita semua ingat itu Roma didirikan oleh si kembar Romulus dan Remus tapi dari mana mereka berasal? Mari kita kembali ke asal.

Kita perlu mengingat pahlawan legendaris lainnya - Aeneas putra Venus, dewi cinta. Perang Troya… Troy dibakar… Atas saran para dewa, Aeneas berangkat dengan Trajan yang masih hidup dengan kapal untuk menemukan kota baru, mereka berlayar tahun yang panjang, berhenti di Carthage, melewati pantai Odyssey, di mana mereka bahkan melihat Cyclops berjalan di sepanjang pantai.

Ketika Trajans mendarat di mulut Tiber, para dewa memberi mereka tanda bahwa ini adalah tanah yang mereka perjuangkan. Kerajaan Latium ada di sini (maka nama modern wilayah Latium), dan penguasanya sedang mencari pengantin pria untuk putrinya. Menjadi putra Venus, Aeneas dengan mudah memikat seorang gadis muda, dan setelah rintangan panjang yang dijelaskan oleh Virgil di Aeneid, dia menikahinya. Selama 200 tahun, keturunan Aeneas memerintah bagian-bagian ini di kota Alba Longa, sampai tentara bayaran Amulius menggulingkan kakak laki-lakinya dan raja yang sah Numitor, dan dia memberikan putrinya Ray Sylvia untuk melayani dewi Vesta, pendeta wanitanya, vestal , seluruh periode layanan harus menjaga selibat makan siang. Dengan demikian, gadis itu tidak lagi menimbulkan bahaya, karena dia tidak harus melahirkan ahli waris yang sah. Jika saja dewa Mars tidak bertemu dengannya di hutan dan, terpesona oleh kecantikannya, tidak akan menguasainya. Kami hanya bisa mempercayai kata-kata gadis itu, meskipun mungkin itu adalah prajurit sederhana, atau mungkin Ray Sylvia bersimpati padanya ...

Beginilah cara mereka dilahirkan Rumulus dan Rem, keturunan Venus dan anak-anak Mars. Tidak terpikirkan untuk membiarkan ahli waris yang sah hidup, dan pembunuhan mereka dipercayakan kepada petani Faustil, tetapi dia, karena tidak mampu mengangkat tangan melawan bayi-bayi yang tidak bersalah, menciptakan buaian untuk mereka dari kayu dan membiarkan mereka menyusuri Sungai Tiber. Paku buaian ini ke kaki Bukit Palatine, di mana mereka ditemukan oleh serigala betina dan disusui dengan susunya. Serigala betina akhirnya menjadi simbol Roma dan kekuatannya, karena dengan susu serigala, kekuatan dan ketangkasan ditransfer ke si kembar. Dan lagi, kita hanya bisa menebak dari mana asal legenda ini. Serigala betina di Roma disebut gadis-gadis dengan kebajikan yang mudah (Lupa), mereka melolong begitu banyak di malam hari sehingga mereka menerima julukan yang tidak baik ini, dan kemudian rumah bordil itu disebut Lupanaria.

Jadi, mungkin, untuk gadis seperti itulah Faustil membawa bayi-bayi itu untuk diberi makan. Yang menjelaskan cerita lain: petani yang menemukan bayi di sebelah serigala betina juga memakai nama Faustil.

Kapan Romulus dan Remus, setelah mencapai usia 18 tahun, mereka mengetahui rahasia asal mereka (Faustil menyimpan buaian yang ditemukan), mereka menggulingkan penguasa ilegal, membebaskan ibu Ray, Sylvia dari penjara, dan mengembalikan tahta kepada kakek Numitor. Sebagai rasa terima kasih, raja memberikan emas, budak, dan pengrajin kepada saudara-saudaranya untuk menemukan kota baru.

Romulus dan Remus memilih untuk meletakkan batu pertama di kota tempat mereka dibesarkan dan diberi makan oleh serigala betina di dekat tepi sungai Tiber. Tetapi di sini untuk pertama kalinya terjadi perselisihan antara saudara-saudara, mereka tidak dapat memutuskan di bukit mana kota itu akan didirikan. Romulus percaya bahwa lokasi terbaik adalah Bukit Palatine., sementara Ram bermain untuk Aventine Hill. Atas dorongan para imam, masing-masing dari mereka berdiri saat fajar di bukitnya sendiri, menunggu tanda-tanda ilahi. Rem adalah orang pertama yang melihat tanda itu, enam layang-layang mulai mengelilinginya, tetapi setelah beberapa saat Romulus muncul di layang-layang, tetapi sudah ada 12. Meskipun ada perlawanan dari Rem, para pendeta memutuskan perselisihan demi Romulus dan pilihan jatuh pada Palatine (Palatio).

Demikianlah nasib Roma ditentukan. Pada pendirian kota, Romulus menguraikan batas-batasnya, memanfaatkan sapi betina untuk bajak, seperti kebiasaan pada waktu itu untuk menguduskan pemukiman baru, tetapi tersinggung dan tersinggung, Rem, untuk menyakiti saudaranya, mulai melompati kota. perbatasan suci, menunjukkan betapa mudahnya bagi musuh untuk mengatasi tembok kota baru. Romulus, yang marah pada penistaan, dalam kemarahan yang besar, mengambil pedang dan dengan kata-kata: "Demikian juga setiap orang yang melintasi tembok Roma," membunuh saudaranya ...

Jadi, Roma didirikan oleh Romulus dan Remus, tapi Romulus adalah raja pertama dari kota terbesar.

Maka dimulailah kisah tujuh raja Roma.

Romulus dan Remus(lat. Romulus dan Remus) adalah saudara pendiri Roma yang legendaris. Menurut legenda, mereka adalah anak-anak dari Vestal Rhea Sylvia dan dewa Mars. Menurut Titus Livius, Romulus adalah raja pertama Roma kuno (753 - 716 SM).

Kelahiran dan masa kecil

Ibu Romulus dan Remus, Rhea Sylvia, adalah putri raja sah Alba Longa Numitor, digulingkan dari tahta oleh adiknya Amulius. Amulius tidak ingin anak-anak Numitor mengganggu rencananya yang ambisius: putra Numitor menghilang selama perburuan, dan Rhea Sylvia dipaksa menjadi seorang vestal, yang menghukumnya selama 30 tahun selibat. Pada tahun keempat pelayanan, Mars menampakkan diri padanya di hutan suci, dari mana Rhea Sylvia melahirkan dua saudara lelaki. Marah, Amulius membawanya ke tahanan, dan memerintahkan bayi untuk dimasukkan ke dalam keranjang dan dibuang ke Sungai Tiber. Namun, keranjang itu terdampar di pantai di kaki Bukit Palatine, di mana mereka diberi makan oleh serigala betina, dan perhatian sang ibu digantikan oleh burung pelatuk dan sayap burung yang datang. Selanjutnya, semua hewan ini menjadi suci bagi Roma. Kemudian saudara-saudara dijemput oleh gembala kerajaan Faustulus. Istrinya, Akka Larentia, yang belum menghibur dirinya sendiri setelah kematian anaknya, merawat si kembar. Ketika Romulus dan Remus tumbuh dewasa, mereka kembali ke Alba Longa, di mana mereka mengetahui rahasia asal mereka. Mereka membunuh Amulius dan mengembalikan kakek mereka Numitor ke takhta.

Pendirian Roma

Empat tahun kemudian, atas perintah kakek mereka, Romulus dan Remus pergi ke Tiber untuk mencari tempat untuk mendirikan koloni baru Alba Longa. Menurut legenda, Remus memilih dataran rendah antara Bukit Palatine dan Capitoline, tetapi Romulus bersikeras untuk mendirikan sebuah kota di Bukit Palatine. Beralih ke tanda-tanda tidak membantu, pertengkaran pecah, di mana Romulus membunuh saudaranya.

Bertobat atas pembunuhan Remus, Romulus mendirikan kota, yang dia beri namanya (lat. Roma) dan menjadi rajanya. Tanggal berdirinya kota ini adalah 21 April 753 SM. e., ketika alur pertama digambar di sekitar Bukit Palatine dengan bajak. Menurut legenda abad pertengahan, kota Siena didirikan oleh putra Rem - Seny.

Pada awalnya, perhatian utama Romulus adalah untuk meningkatkan populasi kota. Untuk tujuan ini, ia memberikan hak, kebebasan, dan kewarganegaraan pendatang baru setara dengan pemukim pertama. Bagi mereka, dia menugaskan tanah Capitol Hill. Berkat ini, budak yang melarikan diri, orang buangan dan hanya petualang dari kota dan negara lain mulai berduyun-duyun ke kota.

Di Roma, tidak ada cukup populasi wanita - orang-orang tetangga dengan tepat menganggap memalukan bagi diri mereka sendiri untuk masuk ke dalam aliansi keluarga dengan kerumunan gelandangan, seperti yang mereka sebut orang Romawi pada waktu itu. Oleh karena itu, Romulus datang dengan sebuah trik - ia mengatur liburan yang khusyuk - Consualia, dengan permainan, gulat dan berbeda jenis senam dan kavaleri. Banyak tetangga Romawi datang ke pesta itu, termasuk para Sabine (Sabines). Pada saat penonton dan khususnya penonton terbawa oleh jalannya pertandingan, tanda konvensional kerumunan besar orang Romawi dengan pedang dan tombak di tangan mereka menyerang para tamu yang tidak bersenjata. Dalam kebingungan dan penyerbuan, orang-orang Romawi menangkap para wanita - sebanyak yang mereka bisa. Romulus sendiri mengambil Sabine Hersilia sebagai istrinya. Pernikahan dengan ritual penculikan pengantin telah menjadi kebiasaan Romawi.

Menurut Plutarch, upaya untuk menghitung tanggal lahir Romulus dan Remus dan berdirinya Roma dengan metode astrologi dilakukan oleh peramal Tarutius atas permintaan temannya Varro. Dia memutuskan bahwa saudara-saudara dikandung pada hari itu gerhana matahari 24 Juni 772 SM e. pada jam ke-3 setelah matahari terbit dan lahir pada tanggal 26 Maret 771 SM. e., dan Roma didirikan pada tanggal 4 Oktober 754 SM. e.

Romulus - raja Roma kuno

Penculikan wanita Sabine tidak dapat memiliki efek positif pada reputasi Roma - tetangga memberontak melawannya. Tentara Romulus berhasil memukul mundur serangan dan merebut kota Tsenin dan Crustrum. Kemuliaan militer Romulus menarik pemukim baru ke kota - orang Etruria. Mereka menetap di Bukit Esquiline. Pada saat itu, Sabine, setelah pulih dari kehilangan mereka, di bawah kepemimpinan raja mereka Tatius, melakukan kampanye melawan Roma dan, terlepas dari kepahlawanan para pembela kota, hampir berhasil merebutnya. Tetapi di tengah pertempuran, Sabine muncul di medan perang: menggendong bayi di lengan mereka, mereka menyulap, di satu sisi, ayah dan saudara laki-laki mereka, di sisi lain, suami mereka untuk menghentikan pertumpahan darah. Sabine dan Romawi berdamai. Mereka memutuskan untuk menyebut diri mereka quirites (tombak) dan hidup bersama di bawah pemerintahan Tatius dan Romulus. Keluarga Sabine menghuni Bukit Capitoline dan Bukit Quirinal yang berdekatan.

Selama enam tahun Tatius dan Romulus memerintah bersama. Selama waktu ini, mereka membuat beberapa kampanye yang sukses, termasuk koloni Albania di Cameria, tetapi di kota Lavinius Tatsiy dibunuh oleh warga yang tersinggung. Romulus menjadi raja dari negara-negara bersatu.

Romulus dikreditkan dengan penciptaan Senat, yang pada waktu itu terdiri dari 100 "ayah". Dia juga memasang lencana kekuatan tertinggi, menetapkan posisi lictors, membagi orang menjadi 30 curiae, sesuai dengan nama wanita Sabine, mendirikan tiga suku: Ramny(Latin), titia(Sabines) dan Lucer(Etruria). Dia juga dikreditkan dengan membagi Romawi menjadi ningrat dan plebeian.

Perangkat negara Romawi oleh Romulus

Membagi seluruh rakyat menjadi 3 bagian, Romulus menempatkan orang-orang yang paling menonjol di atas setiap bagian sebagai pemimpin. Kemudian, sekali lagi membagi masing-masing dari tiga bagian menjadi 10, dia menunjuk pemimpin atas mereka, setara di antara mereka sendiri dan yang paling berani. Dia menyebut bagian yang lebih besar suku, dan yang lebih kecil curiae. Mereka yang berdiri di kepala suku disebut tribun, mereka yang berdiri di kepala curiae disebut curion. Romulus membagi Kuria menjadi beberapa dekade, dipimpin oleh sebuah dekurion. Romulus membagi tanah Roma menjadi 30 pendeta yang sama (petak demi lot) dan mengangkat seorang pendeta untuk setiap kuria.

Romulus memisahkan bangsawan sejak lahir dan terkenal karena keberanian dan kekayaan pada masa itu, orang-orang yang sudah memiliki anak, dari yang tidak jelas, miskin dan malang. Dia menyebut orang-orang dengan nasib yang tidak menyenangkan, dan orang-orang dengan kehidupan yang lebih baik - "ayah" (keturunan mereka mulai disebut bangsawan). Para "bapa" dipercayakan dengan kepemimpinan Roma. Warga negara yang tidak mengambil bagian dalam urusan publik disebut penduduk desa.

Ketika Romulus memisahkan yang terbaik dari yang terburuk, dia mengambil undang-undang dan menentukan apa yang harus dilakukan masing-masing dari mereka: bangsawan - menjadi imam, mengelola dan menilai, menangani urusan negara dengannya; Romulus memutuskan untuk membebaskan kaum plebeian dari semua ini. Dia menunjuk mereka pekerjaan di bidang pertanian, peternakan dan kerajinan yang menguntungkan. Romulus merasa cocok untuk mempercayakan kaum plebeian kepada kaum ningrat, yang masing-masing diberi pilihan orang mana yang ingin ia jadikan pelindung. Romulus menyebut perlindungan orang miskin dan patronase yang lebih rendah, sehingga membangun ikatan filantropi dan sipil di antara mereka.

Kemudian Romulus mendirikan senator, dengan siapa dia bermaksud untuk memerintah negara, merekrut 100 orang dari bangsawan. Dia menunjuk seseorang yang akan memimpin negara ketika dia sendiri memimpin tentara di luar perbatasannya. Dia memerintahkan masing-masing dari tiga suku untuk memilih tiga orang yang paling cerdas karena usia mereka dan yang paling terkenal menurut asalnya. Setelah sembilan ini, ia memerintahkan dari masing-masing kuria untuk menunjuk tiga bangsawan yang paling layak. Kemudian, menambah sembilan orang pertama yang dicalonkan oleh suku-suku 90 lainnya, yang sebelumnya telah dipilih oleh kuria, dan mengangkat seorang pemimpin dari antara mereka, yang telah ditunjuknya sendiri, Romulus menambah jumlah senator menjadi 100.

Hilangnya Romulus

Mitologi Romawi menggambarkan kematian Romulus sebagai penghilangan supernatural. Namun, sepertinya dia baru saja terbunuh. Plutarch, dalam Comparative Lives-nya, berbicara tentang kenaikan Romulus dengan sebutir garam:

Selama tiga puluh tujuh tahun Romulus memerintah Roma yang didirikannya. Pada tanggal 5 Juli, pada hari itu, yang sekarang disebut nonas Capratine, Romulus mempersembahkan korban di luar kota, di rawa Kambing, untuk seluruh rakyat di hadapan Senat dan sebagian besar warga. Tiba-tiba di udara terjadi perubahan besar: awan turun ke bumi, disertai angin puyuh dan badai. Orang-orang lainnya melarikan diri dalam ketakutan dan berpencar ke berbagai arah, sementara Romulus menghilang. Dia tidak ditemukan hidup atau mati. Kecurigaan yang kuat jatuh pada para bangsawan. Orang-orang mengatakan bahwa mereka telah lama lelah dengan kekuasaan kerajaan dan, ingin mengambil kendali negara ke tangan mereka sendiri, mereka membunuh raja, karena untuk beberapa waktu dia mulai berurusan dengan mereka dengan lebih kejam dan sewenang-wenang. Para bangsawan mencoba menghilangkan kecurigaan semacam ini dengan menempatkan Romulus di antara para dewa dan mengatakan bahwa dia "tidak mati, tetapi dianugerahi bagian yang lebih baik." Proculus, orang yang dihormati, bersumpah bahwa dia melihat bagaimana Romulus naik dengan baju besi lengkap ke surga, dan mendengar suaranya, memerintahkannya untuk dipanggil Quirinus.
Plutarch. biografi perbandingan. Lycurgus dan Numa Pompilius

Kisah serupa diberikan dalam bukunya "Sejarah dari berdirinya Kota" oleh Titus Livius.

Secara umum diterima bahwa Romulus naik ke surga pada tanggal 5 Juli 717 SM. e. Tanggal pasti kelahiran Romulus dan Remus hanya diketahui kira-kira: sekitar 771 SM. e. Setelah kematiannya, Romulus diidentifikasi dengan dewa Sabine Quirinus, yang dianggap sebagai hipostasis damai Mars.

Setelah Romulus, Numa Pompilius menjadi raja Roma.

Analogi dalam mitologi orang lain

Nasib Remus dan Romulus memiliki banyak analogi dalam mitologi bangsa lain. Jadi Perseus Yunani kuno dan Musa Ibrani segera setelah lahir dibuang ke laut dan Nil, masing-masing. Tema kembar juga sering ditemukan dalam mitologi Mediterania: setidaknya bandingkan dengan legenda Yunani tentang Castor dan Pollux atau Amphion dan Zeph. Kasus pengasuhan anak oleh hewan liar sering digambarkan dalam mitologi, agama, dan fiksi modern. Terakhir, legenda kenaikan Romulus sangat mengingatkan pada legenda Kristen tentang kebangkitan Yesus Kristus. Dalam kedua kasus tersebut, kita berhadapan dengan seorang “raja” yang naik ke surga.

Legenda asal usul Roma

Tradisi sejarah, yang dilestarikan oleh sejarawan Yunani dan Romawi dan tercermin dalam puisi (oleh Virgil), menjelaskan legenda kebangkitan Roma dengan cara ini. Trojan Aeneas, putra dewi Aphrodite dan Anchises fana, selamat dari kehancuran Troy. Bersama putranya Ascanius (atau Yul), Aeneas melarikan diri dan, setelah lama mengembara, tiba di pantai Latium. Latin kemudian memerintah di sana, raja dari suku lokal "asli". Dia dengan ramah menerima Aeneas dan menikahi putrinya Lavinia dengannya. Setelah kematian Aeneas, Ascanius-Yul mendirikan kota baru Alba Longa dan mulai memerintah di sana. Menurut versi lain dari legenda, Yul adalah putra Aeneas dan Lavinia. Bagaimanapun, menurut kedua versi, dialah yang merupakan pendiri Alba Longa dan leluhur klan yang memerintah di sana. Beberapa generasi setelah Yul, Numitor memerintah di Alba Longa. Tapi adiknya Amulius menggulingkannya dari takhta dan memerintah di Alba Longa sendiri, dan memberikan putri Numitor Rhea Sylvia ke vestal. Para Perawan Vestal, yaitu, para pendeta wanita dewi Vesta, harus bersumpah selibat. Namun, Rhea Silvia dari dewa Mars melahirkan dua anak kembar, di mana dia dihukum mati oleh Amulius karena melanggar sumpahnya. Raja memerintahkan si kembar untuk dibuang ke Tiber. Tetapi para budak yang dititipkan ini meninggalkan keranjang bersama si kembar di tempat yang dangkal, karena karena banjir sungai, mereka sulit untuk mendekati air yang dalam. Ketika tumpahan mereda, keranjang itu menemukan dirinya di tempat yang kering. Di tengah tangisan si kembar, seekor serigala betina berlari dari pegunungan di sekitarnya ke sungai untuk mabuk, dan memberi mereka susu. Segera anak-anak itu ditemukan oleh gembala kerajaan Faustul. Dia membawa mereka pulang dan memberikannya kepada istrinya Larenzia untuk dibesarkan. Si kembar diberi nama Romulus dan Remus. Tumbuh dewasa, selain berburu, mereka juga mulai terlibat dalam fakta bahwa mereka menyerang para perampok, mengambil mangsanya dari mereka dan membaginya di antara para gembala. Pada akhirnya, rahasia asal usul saudara-saudara itu terungkap, mereka membunuh Amulius dan mengembalikan kakek mereka Numitor ke takhta. Mereka sendiri tidak ingin tinggal di Alba Longa, tetapi memutuskan untuk menemukan kota baru di tempat di mana mereka ditemukan. Pada dasarnya, saudara-saudara bertengkar, dan Romulus membunuh Remus, dan menamai kota itu dengan namanya sendiri (orang Romawi menghasilkan nama Roma atas nama Romulus). Menurut "era Varro", ini terjadi pada 754/53 SM. e.

Sudah di zaman kuno, kisah Titus Livius (Sejarah Roma dari berdirinya Kota. I, 3-7) diakui sebagai presentasi klasik dari legenda Romulus dan Remus. Ceritanya agak ringkas, tetapi tidak tanpa momen-momen cerah. “Tampaknya bagi saya,” tulis Livy, “bahwa nasib telah menentukan kelahiran kota yang begitu besar dan fondasi kekuasaan, yang kedua setelah kekuatan para dewa. Vestal [Rhea Sylvia] menjadi korban kekerasan dan melahirkan anak kembar, tetapi dia menyatakan Mars sebagai ayah - baik karena percaya pada dirinya sendiri, atau karena dosa, pelakunya yang Tuhan kurang terhormat. Namun, baik para dewa maupun orang-orang tidak melindungi dirinya atau keturunannya dari kekejaman kerajaan. Pendeta yang dirantai ditahan, raja memerintahkan anak-anak untuk dibuang ke sungai. Tetapi sungai Tiber, hanya atas kehendak para dewa, meluap, menutupi tepian dengan air yang tergenang - tidak ada tempat untuk mendekati dasar sungai, dan mereka yang membawa anak-anak hanya bisa berharap bahwa bayi-bayi itu akan tenggelam, bahkan jika di air tenang. Jadi, entah bagaimana memenuhi tugas kerajaan, mereka meninggalkan anak-anak di daerah terpencil terdekat - di mana pohon ara Ruminal sekarang (sebelumnya, kata mereka, itu disebut Romulova). Tempat-tempat ini sepi dan sepi saat itu. Mereka mengatakan bahwa ketika air surut, meninggalkan nampan dengan anak-anak di darat, seekor serigala betina dari bukit-bukit tetangga, yang berlari ke tempat berair, menoleh ke tangisan anak-anak. Membungkuk ke bayi, dia memberi mereka putingnya dan begitu penuh kasih sayang sehingga dia mulai menjilati anak-anak dengan lidahnya; jadi penjaga kawanan domba kerajaan, yang menurut legenda, dipanggil Faustul, menemukannya. Dia membawa anak-anak untuk dirinya sendiri dan menyerahkan kepada istrinya Larentia untuk dibesarkan ”(Livy. I, 4, diterjemahkan oleh V. M. Smiril). Livy (I, 6-7) menyampaikan akhir tragis dari legenda tersebut sebagai berikut: “Ketika Numitor menerima (kembali) kerajaan Alban, Romulus dan Remus dikuasai oleh keinginan untuk mendirikan sebuah kota di tempat mereka ditinggalkan. dan dibesarkan. Orang Albania dan Latin memiliki banyak orang yang berlebihan, dan jika gembala ditambahkan ke dalamnya, semua orang dapat dengan mudah membayangkan bahwa Alba akan kecil, Lavinium akan kecil dibandingkan dengan kota yang akan didirikan. Tetapi kejahatan turun-temurun ikut campur dalam rencana ini, kehausan akan kekuasaan kerajaan, dan karenanya perselisihan yang tidak layak, lahir dari awal yang sepenuhnya damai. Saudara-saudara kembar, perbedaan tahun tidak dapat memberikan keuntungan bagi salah satu dari mereka, dan sekarang, sehingga para dewa, di bawah perlindungan yang tempat-tempat itu, ditunjukkan dengan tanda burung yang memberi nama kota dengan nama mereka, siapa yang harus memerintah negara bagian baru, Romulus memilih tempat mengamati burung Palatine, dan Remus - Aventine.

Remus, seperti yang mereka katakan, adalah yang pertama melihat tanda - enam layang-layang, dan tanda itu sudah diumumkan ketika Romulus melihat dua kali lipat burung menentang ini. Masing-masing bersaudara itu diproklamasikan sebagai raja oleh sekelompok pengikut; beberapa lebih mementingkan keunggulan, yang lain dengan jumlah burung. Sebuah pertengkaran dimulai, dan kepahitan timbal balik menyebabkan pertumpahan darah; dalam kebingungan yang diterima Rem pukulan maut. Lebih umum, bagaimanapun, adalah cerita lain - bahwa Rem melompati tembok baru untuk mengejek saudaranya, dan Romulus membunuhnya dalam kemarahan, berseru pada saat yang sama: "Jadi biarkan semua orang yang melompati tembok saya binasa." Sekarang Romulus tetap menjadi penguasa tunggal, dan kota yang baru didirikan itu dinamai menurut nama pendirinya” (diterjemahkan oleh V. M. Smirin).

Dari buku Mommsen T. History of Rome - [ ringkasan N.D. Chechulin] pengarang Chechulin Nikolay Dmitrievich

Dari buku Two Treatises on Government penulis Locke John

BAB VIII TENTANG KEBANGKITAN MASYARAKAT POLITIK 95. Karena manusia, sebagaimana telah dikatakan, pada dasarnya bebas, setara, dan mandiri, tidak seorang pun dapat dibawa keluar dari keadaan ini dan tunduk pada kekuatan politik lain tanpa persetujuan mereka sendiri.

pengarang Gregorovius Ferdinand

3. Keluhan tentang jatuhnya Roma. - Jerome. - Agustinus. - Konsekuensi Penaklukan Roma Ketika seribu desas-desus menyebar di dunia beradab berita jatuhnya ibu kota bumi, ada teriakan ngeri dan putus asa. Provinsi-provinsi Kekaisaran, yang terbiasa selama berabad-abad menganggap Roma sebagai

Dari buku History of the City of Rome in the Middle Ages pengarang Gregorovius Ferdinand

4. Ratapan Hildebert atas kejatuhan Roma. - Kehancuran Roma pada masa Gregorius VI i Jatuhnya Roma disesalkan bertahun-tahun kemudian oleh seorang uskup asing, Gildebert dari Tours, yang mengunjungi kota itu pada tahun 1106. Kami mempersembahkan elegi yang menyentuh ini: “Tidak ada yang dapat menandingi Anda, Roma, bahkan sekarang, ketika

Dari buku Peradaban Roma Kuno pengarang Grimal Pierre

Dari buku History of Rome pengarang Kovalev Sergey Ivanovich

Legenda asal usul Roma Tradisi sejarah, yang dilestarikan oleh sejarawan Yunani dan Romawi dan tercermin dalam puisi (oleh Virgil), menjelaskan legenda asal usul Roma dengan cara ini. Trojan Aeneas, putra dewi Aphrodite dan Anchises fana, selamat dari kehancuran

Dari buku History of Rome penulis Mommsen Theodore

Bab IV. ORGANISASI NEGARA ASLI ROMA DAN REFORMASI PALING KUNO DI DALAMNYA. HEGEMONI ROMA DI LATIOUM. Keluarga Romawi, kekuatan ayah. Negara Romawi, kekuasaan raja. Kesetaraan warga. Bukan warga negara. Majelis Rakyat. Senat. Reformasi militer Servius Tulius.

Dari buku Buku 2. Mengubah tanggal - semuanya berubah. [Kronologi Baru Yunani dan Alkitab. Matematika mengungkapkan penipuan para ahli kronologi abad pertengahan] pengarang Fomenko Anatoly Timofeevich

7. Penculikan wanita Sabine yang terkenal di Roma "kuno" dan pembagian istri dan anak perempuan di Yunani pada awal abad ke-14 Masehi. e Yayasan Roma di Latinia, dan kemudian Roma Italia pada abad XIV Masehi. e 7.1. Pemerkosaan Wanita Sabine Hampir semua versi Trojan = Tarquinian = Gothic War termasuk

Dari buku Mengapa Kyiv Kuno tidak mencapai ketinggian Novgorod Kuno yang Agung pengarang Averkov Stanislav Ivanovich

12. LEGENDA TENTANG ASAL usul KOTA KUNO Biksu penulis sejarah Nestor dengan warna-warni menggambarkan dalam "Tale of Bygone Years" nya kehidupan pagan Kyiv dengan pengorbanan. Setelah gambaran seperti itu, muncul pertanyaan, bagaimana asal mula kehidupan Kyiv ini? Dan bagaimana dia dilahirkan?

pengarang Averkov Stanislav Ivanovich

16 Legenda tentang kemunculan kota-kota kuno Biksu penulis sejarah Nestor melukis dengan warna-warni dalam "Tale of Bygone Years" -nya kehidupan pagan Kyiv dengan pengorbanan. Setelah gambaran seperti itu, muncul pertanyaan, bagaimana asal mula kehidupan Kyiv ini? Dan bagaimana asalnya

Dari buku Bagaimana nenek Ladoga dan ayah Veliky Novgorod memaksa gadis Khazar Kiev menjadi ibu kota-kota Rusia pengarang Averkov Stanislav Ivanovich

17 Ada banyak legenda tentang kemunculan Kyiv. Oles Buzina menghiasi salah satunya dengan menyebut Kyi, Shcheka dan Khoriv bandit.Banyak tokoh negara dan non-negara memikirkan umur panjang Kyiv.

pengarang Averkov Stanislav Ivanovich

Bab II Legenda tentang kemunculan Kyiv 1. Legenda tentang kemunculan kota-kota kuno Biksu penulis sejarah Nestor dengan warna-warni melukiskan dalam "Tale of Bygone Years"-nya, kehidupan pagan Kyiv dengan pengorbanan. Setelah gambar seperti itu, muncul pertanyaan, bagaimana ini?

Dari buku Di mana Rusia lahir - di Kyiv Kuno atau di Veliky Novgorod Kuno? pengarang Averkov Stanislav Ivanovich

1. Legenda tentang kemunculan kota-kota kuno Biksu penulis sejarah Nestor melukis dengan warna-warni dalam "Tale of Bygone Years" -nya kehidupan pagan Kyiv dengan pengorbanan. Setelah gambaran seperti itu, muncul pertanyaan, bagaimana asal mula kehidupan Kyiv ini? Dan bagaimana asalnya

Dari buku Di mana Rusia lahir - di Kyiv Kuno atau di Veliky Novgorod Kuno? pengarang Averkov Stanislav Ivanovich

2. Ada banyak legenda tentang asal usul Kyiv. Oles Buzina menghiasi salah satunya dengan menyebut Kyi, Shcheka dan Khoriv bandit.Banyak tokoh negara dan non-negara memikirkan umur panjang Kyiv.

pengarang

4.2. Legenda pendirian Roma oleh Romulus menyerap informasi tentang pemindahan ibu kota kekaisaran dari Roma lama ke Roma baru oleh Konstantinus Agung. Klasik kuno mengatakan bahwa pertengkaran antara Romulus dan Remus terjadi selama peletakan kota Roma di Latinia, Etruria. Diyakini bahwa pidato

Dari buku Tsar's Rome antara sungai Oka dan Volga. pengarang Nosovsky Gleb Vladimirovich

Bab 8 Alexander Nevsky dan Pertempuran di Es dalam sejarah "antik" Roma (Musa menyeberangi laut dan kematian pasukan firaun. Perang Istrian di Roma) 1. Pengingat akan berbagai refleksi Pertempuran Es dalam "kuno" Yunani-Romawi dan dalam Alkitab 1) Ingatlah bahwa dalam Perjanjian Lama