Kerugian militer di Suriah. Berapa banyak orang yang hilang dari Rusia sejak dimulainya operasi militer di Suriah?

Pada 6 Maret, sebuah pesawat kargo An-26 jatuh di lapangan terbang Khmeimim di Suriah saat mendarat. Semua yang ada di kapal tewas. 39 orang, termasuk 27 petugas. Kementerian Pertahanan menyebut kerusakan teknis sebagai alasan awal. Departemen menekankan bahwa pesawat itu tidak ditembak jatuh. Pada saat yang sama, anggota kelompok Suriah "Jaysh al-Islam" menyatakan bahwa jatuhnya pesawat An-26 adalah akibat dari serangan.

Tewas langsung dalam kecelakaan pesawat di Suriah, militer tidak disebut sebagai korban operasi militer. Tetapi bersama dengan kematian “kebetulan” seperti itu, jumlahnya mencapai ratusan… situs tersebut menganalisis laporan resmi dan tidak resmi tentang kematian orang Rusia. Berapa banyak orang yang membayar dengan nyawa mereka atas nama memerangi teroris - dalam satu infografis yang jelas.

Secara resmi, partisipasi Angkatan Bersenjata Rusia dalam permusuhan di pihak pemerintah Suriah dimulai pada akhir September 2015, dan berakhir pada Desember 2017. Terlepas dari kenyataan bahwa sebagian besar tentara telah meninggalkan negara Timur Tengah, Rusia terus mati.

Menurut data resmi dari Kementerian Pertahanan Rusia, sejak 30 September 2015, sebagai akibat dari permusuhan di Suriah, 44 personel militer. Selain itu, satu kerugian non-tempur tercatat - pada Oktober 2015, agensi secara resmi mengkonfirmasi kematian prajurit kontrak Vadim Kostenko, yang bunuh diri di pangkalan udara Khmeimim.

Roman Filipov, pilot pesawat serang Su-25 Rusia, adalah orang terakhir yang tewas secara langsung selama pertempuran. Pesawatnya terkena sistem pertahanan udara portabel. Filipov yang berhasil melontarkan diri akhirnya terpaksa meledakkan diri dengan granat agar tidak ditangkap oleh para militan.

Pada saat yang sama, Reuters melaporkan bahwa hanya pada tahun 2017 di Suriah 131 orang Rusia tewas- mereka semua adalah tentara bayaran. Pada saat yang sama, Kementerian Pertahanan Rusia menyangkal bahwa unit militer swasta beroperasi di Suriah.

Pada bulan Februari, selama serangan udara oleh koalisi AS di Suriah, menurut berbagai sumber, dari beberapa lusin hingga beberapa ratus orang Rusia tewas. Di antara mereka adalah sukarelawan dari Ural, yang sebelumnya bertempur di Donbass. Dalam sebuah wawancara dengan Znak.com, ataman desa Svyato-Nikolaevskaya di Asbest (dua sukarelawan yang tewas selama serangan udara berasal dari kota Ural ini) Oleg Surin menyatakan bahwa mereka hanya mati selama serangan udara Amerika 217 orang Rusia. Bloomberg dan The New York Times melaporkan 200 korban di antara para relawan. Departemen Pertahanan menyatakan bahwa tidak ada warga Federasi Rusia yang meninggal.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengklarifikasi bahwa warga Rusia dan warga CIS tewas dalam serangan udara itu, tetapi mereka bukan personel militer.

Dari pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Federasi Rusia:

Lagi dua orang- Roman Zabolotny dan Grigory Tsurkanov - ditangkap oleh militan organisasi Negara Islam yang dilarang di Rusia di Suriah pada Oktober 2017.

Tidak hanya kecelakaan pesawat yang melibatkan An-26 dapat dikaitkan dengan korban operasi militer. Pada Desember 2016 di Sochi, yang sedang menuju ke Suriah. Di atas kapal adalah 92 orang- termasuk artis Alexandrov Song and Dance Ensemble, jurnalis, Direktur Eksekutif Yayasan Bantuan Adil Elizaveta Glinka.

Untuk alasan yang jelas, belum ada yang bisa memberikan angka pasti. Menurut versi resmi, 45 personel militer tewas di Suriah dalam dua tahun, menurut versi tidak resmi, ratusan dari mereka yang pergi berperang tanpa sepengetahuan Kementerian Pertahanan.

Kementerian Pertahanan Federasi Rusia menyimpulkan hasil operasi tiga tahun di Suriah. Menurut militer, lebih dari 86 ribu militan tewas selama ini, termasuk 4,5 ribu orang dari Rusia dan negara-negara CIS. Akibat serangan udara dan rudal jelajah, hampir 121,5 ribu objek teroris, sekitar 650 tank dan sekitar 730 kendaraan tempur infanteri, hampir 9 ribu kendaraan yang dilengkapi dengan senjata anti-pesawat hancur.

Lebih dari 63.000 prajurit Rusia, termasuk 26.000 perwira dan 434 jenderal, menerima pengalaman tempur di Suriah. Militer memeriksa 231 senjata.

Meninggal di Timur Tengah selama ini, menurut Kementerian Pertahanan, 112 tentara.

Siapa yang dikenang di Kementerian Pertahanan

Operasi militer di Suriah dimulai tiga tahun lalu - pada 30 September 2015. Pada Desember 2017, Vladimir Putin mengumumkan bahwa prajurit Rusia dari Federasi Rusia yang ambil bagian dalam operasi itu telah meninggalkan negara itu.

Namun, laporan kematian rekan-rekan kita di Timur Tengah diterima secara teratur. Hal terakhir - 17 September 2018: menembak jatuh Il-20 kami. . Di antara mereka - penduduk wilayah Sverdlovsk.

Kecelakaan pesawat lain yang menewaskan 39 militer Rusia, juga terjadi setelah pernyataan resmi Vladimir Putin tentang penarikan pasukan Rusia dari Suriah.

6 Maret 2018 saat mendarat di lapangan terbang Khmeimim, sebuah pesawat angkut An-26 jatuh. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, penyebab jatuhnya adalah kerusakan teknis.

Menurut militer, dua kecelakaan pesawat ini menyebabkan sebagian besar kerugian tentara Rusia di Suriah.

Viktor Bondarev, mantan Panglima Angkatan Udara Rusia:

Saat ini, kerugian Angkatan Bersenjata kami di Suriah berjumlah 112 orang, hampir setengahnya disebabkan oleh kecelakaan An-26 dan Il-20 yang jatuh. Dari peralatan, 8 pesawat, 7 helikopter dan, mungkin, 1-2 pengangkut personel lapis baja dan sebuah mobil lapis baja hilang.

situs dikompilasi kronik kerugian resmi Tentara Rusia di Suriah.

Prajurit kontrak Vadim Kostenko dapat dikaitkan dengan korban pertama perang di Suriah. Namun, dia tidak mati dalam pertempuran: versi resmi Kementerian Pertahanan adalah 24 Oktober 2015 prajurit kontrak bunuh diri di pangkalan udara Khmeimim karena perselisihan "dalam hubungan pribadi dengan seorang gadis." Tetapi kerabat Kostenko tidak percaya pada versi ini.

Kematian pertempuran pertama di Suriah awalnya disembunyikan dari publik: 19 November 2015 selama operasi khusus di Timur Tengah kapten berusia 27 tahun itu meninggal Fedor Zhuravlev dari wilayah Bryansk. Kerabat prajurit itu pertama kali diberitahu bahwa Zhuravlev telah meninggal di Kabardino-Balkaria. Namun, kemudian mereka secara resmi mengkonfirmasi kematian kapten di Suriah, secara anumerta ia dianugerahi Ordo Kutuzov.

Salah satu laporan kematian pertama di Suriah muncul 24 November 2015: Angkatan Udara Turki menembak jatuh Su-24 Rusia. binasa satu orang pilot pembom Oleg Peshkov. Terhubung dengan pesawat kematian lagi: helikopter Rusia terbang mencari SU-24 yang jatuh, diserang dari darat, akibatnya, Marinir Alexander Pozynich terbunuh. Menurut militer Turki, SU-24 ditembak jatuh karena diduga melanggar wilayah udara negara itu. Kementerian Pertahanan Federasi Rusia tidak setuju dengan ini, mengatakan bahwa pembom itu terbang di atas wilayah Suriah. Ini dikonfirmasi oleh navigator yang masih hidup Konstantin Murakhtin.

5 Desember 2015 peluru menghantam salah satu rumah sakit bergerak di Aleppo. binasa dua perawat militer- Nadezhda Durachenko dan Galina Mikhailova.

7 Desember 2015 Kementerian Pertahanan mengumumkan kematian Kolonel Ruslan Galitsky- Dia adalah seorang penasihat militer di Suriah. Ruslan terluka selama penembakan di Aleppo, di mana ia kemudian meninggal di rumah sakit.

1 Februari 2016 tahun sebagai akibat dari serangan mortir oleh teroris ISIS di salah satu unit tentara Suriah Penasihat militer Rusia terluka parah Letnan Kolonel Ivan Cheremisin.

Di musim semi di Suriah meninggal dua pilot: Helikopter Rusia Mi-8 jatuh 12 April 2016 di wilayah Homs. Menurut Kementerian Pertahanan Federasi Rusia, "tidak ada dampak kebakaran pada helikopter."

15 Juni 2016 di provinsi Homs Marinir terbunuh Andrei Timoshenkov. Menurut Kementerian Pertahanan, prajurit itu "mencegah sebuah mobil berisi bahan peledak menerobos ke tempat di mana bantuan kemanusiaan diberikan kepada penduduk sipil."

Mi-8 lainnya ditembak jatuh dari tanah: 1 Agustus 2016 Sebuah helikopter Rusia diserang saat kembali ke pangkalan udara Khmeimim setelah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke kota Aleppo. binasa lima orang: tiga anggota awak dan dua petugas Pusat Rusia untuk Rekonsiliasi Pihak yang Berperang di Suriah.

8 Juli 2016 menembak jatuh helikopter lain - kali ini Mi-35M (awalnya dilaporkan bahwa Mi-25). binasa dua pilot- Ryafagat Khabibullin dan Evgeny Dolgin.

22 Juli 2016 di Suriah Kontraktor berusia 23 tahun meninggal Nikita Shevchenko: menurut Kementerian Pertahanan, dia menemani kargo kemanusiaan. Secara anumerta, Nikita dianugerahi penghargaan negara.

16 Februari 2017, menurut pernyataan resmi Kementerian Pertahanan, di Suriah, sebuah kendaraan lapis baja "Tiger" diledakkan di ranjau darat yang dikendalikan radio - empat meninggal dan dua tentara Rusia terluka.

Juga termasuk dalam kerugian resmi dua kematian, akibat jatuhnya Su-24 di pangkalan Khmeimim. 10 Oktober 2017 saat mempercepat untuk lepas landas, pembom tergelincir dari landasan. Pilot Yuri Medvedkov dan navigator Yuri Kopylov tewas.

Kerusakan teknis menyebabkan crash lain: 31 Desember 2017 Helikopter Mi-24 jatuh 15 kilometer dari lapangan terbang Hama. Kedua pilot pesawat tewas.

3 Februari 2018 pilot meninggal pesawat serang Su-25 Roman Filipov. Pesawat ditembak jatuh dari tanah, pilot terlontar, tetapi masuk ke wilayah yang dikuasai militan dan akhirnya terpaksa meledakkan dirinya dengan granat agar tidak ditangkap.

3 Mei 2018 Jet tempur Su-30SM jatuh di Mediterania di lepas pantai Latakia. Mereka yang ada di kapal dua pilot tewas. Seperti yang dikomentari di Kementerian Pertahanan Federasi Rusia, pesawat itu tidak ditembak jatuh - mungkin penyebab kecelakaan itu adalah seekor burung yang terbang ke dalam mesin.

Sebagai akibat dari kerusakan teknis, meninggal dan dua pilot helikopter Ka-52V, yang runtuh pada 7 Mei 2018.

Kerugian tidak resmi di antara militer melebihi 500 orang

Kementerian Pertahanan tidak melaporkan berapa banyak lagi personel militer dari Rusia yang berada di Suriah. Serta tentang jumlah korban tewas dari Rusia yang bertempur di negara ini melawan para militan, tetapi bukan sebagai bagian dari unit reguler tentara Rusia. Pertama-tama, kita berbicara tentang tentara pribadi Wagner.

Reuters melaporkan bahwa hanya pada 2017 dia meninggal di Suriah 131 orang Rusia- mereka semua adalah tentara bayaran.

Media Barat menulis tentang sejumlah besar orang Rusia yang tewas pada Februari 2018 - koalisi AS melancarkan serangan udara ke posisi Suriah, di mana, menurut berbagai sumber, beberapa lusin orang Rusia tewas, termasuk dua sukarelawan dari Asbest. Dalam sebuah wawancara dengan Znak.com, mantan rekan warga Ural yang tewas mengatakan bahwa serangan udara itu menyebabkan kematian 217 orang Rusia.

Bloomberg dan The New York Times melaporkan 200 korban sukarelawan.

Pada saat yang sama, mantan Menteri Pertahanan Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri, Igor Girkin (Strelkov), mengumumkan kematian massal militer Rusia. Dia mengklaim, mengutip sumbernya, bahwa "beberapa ratus" orang Rusia tewas dalam serangan udara tersebut.

Kementerian Pertahanan Rusia menyangkal bahwa unit militer swasta beroperasi di Suriah. “Jika ada warga Rusia di Suriah dalam bentuk sukarelawan dan sebagainya, ini tidak melalui negara dan tidak ada hubungannya dengan Kementerian Pertahanan,” Dmitry Peskov, sekretaris pers Presiden Federasi Rusia, berkomentar atas informasi tersebut kepada Reuters.

Namun, Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan bahwa militer Rusia di luar unit reguler berada di pihak tentara Suriah. Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri, mengeluarkan pernyataan pada 15 Februari 2018, bahwa lima warga Rusia tewas akibat serangan udara Angkatan Udara AS, sambil menekankan bahwa "kita tidak berbicara tentang personel militer Rusia."

Media Barat tidak menulis lebih banyak tentang kerugian besar seperti itu.

Akibat meledakkan mobil di ranjau darat yang dikendalikan radio, empat prajurit Rusia tewas dan dua terluka.

Secara total, menurut publikasi resmi Kementerian Pertahanan dan perwakilan otoritas regional, kerugian tempur yang tidak dapat diperbaiki dari personel Angkatan Bersenjata RF selama operasi militer di Suriah, yang dimulai pada 30 September 2015, berjumlah 26 orang (termasuk mereka yang terbunuh pada 16 Februari).

Selain itu, satu kerugian non-tempur tercatat - pada 27 Oktober 2015, Kementerian Pertahanan melaporkan bahwa seorang spesialis teknis, prajurit kontrak Vadim Kostenko meninggal akibat bunuh diri di pangkalan udara Khmeimim.

Pada 19 November 2015, kapten Angkatan Bersenjata RF Fedor Zhuravlev tewas saat melakukan misi tempur di Suriah. Petugas memastikan panduan rudal jelajah yang diluncurkan dari udara di posisi teroris, rincian kematiannya tidak diketahui. Kehilangan tersebut secara resmi dikonfirmasi pada 17 Maret 2016 pada upacara penghargaan bagi para peserta dalam operasi tersebut. Fedor Zhuravlev dianugerahi Ordo Keberanian secara anumerta.

Pada tanggal 24 November 2015, sebuah pesawat pengebom garis depan Su-24M (nomor ekor "83 putih", nomor registrasi RF-90932) dari Grup Penerbangan Khusus Pasukan Dirgantara Rusia di Suriah ditembak jatuh oleh F-16 Fighting Falcon. pesawat tempur Angkatan Udara Turki di wilayah udara Suriah. Pilot berhasil mengeluarkan, tembakan dilepaskan dari tanah, pilot, Letnan Kolonel Oleg Peshkov, meninggal. Menurut pihak Turki, pembom itu ditembak jatuh karena melanggar perbatasan udara Turki. Kementerian Pertahanan Federasi Rusia membantah fakta bahwa Su-24M berada di wilayah udara Turki.

Helikopter Pasukan Dirgantara lepas landas untuk mencari pilot, selama operasi salah satunya (Mi-8AMTSh) rusak oleh penembakan dari darat. Di atas kapal, seorang prajurit kontrak marinir, pelaut Alexander Pozynich, meninggal. Helikopter melakukan pendaratan darurat di wilayah netral, kru dan personel kelompok pencarian dan penyelamatan dievakuasi, pesawat itu sendiri kemudian dihancurkan oleh tembakan mortir dari wilayah yang dikendalikan oleh formasi bersenjata. Navigator pembom yang jatuh, Kapten Konstantin Murakhtin, diselamatkan oleh pasukan khusus Angkatan Bersenjata Rusia dan tentara Suriah. Pada 25 November 2015, dengan dekrit Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin, Letnan Kolonel Oleg Peshkov secara anumerta dianugerahi gelar Pahlawan Federasi Rusia, Kapten Konstantin Murakhtin dan pelaut Alexander Pozynich (secara anumerta) dianugerahi Ordo Keberanian .

Pada 1 Februari 2016, sebagai akibat dari serangan mortir oleh militan organisasi teroris Negara Islam (dilarang di Federasi Rusia), salah satu formasi tentara Suriah terluka parah oleh penasihat militer Rusia letnan kolonel. Menurut Kementerian Pertahanan, perwira tersebut melakukan tugas membantu tentara Suriah dalam pengembangan senjata baru yang dipasok berdasarkan kontrak antarnegara bagian yang ada untuk kerja sama militer-teknis. Prajurit itu secara anumerta dinominasikan untuk penghargaan negara.

Pada tanggal 17 Maret 2016, di daerah pemukiman Tadmor (Palmyra, provinsi Homs), Alexander Prokhorenko, seorang letnan senior Pasukan Operasi Khusus Angkatan Bersenjata RF, terbunuh saat menjalankan tugas mengarahkan serangan pesawat Rusia ke sasaran teroris ISIS. Dikepung oleh teroris, dia menembaki dirinya sendiri. Perwakilan Kementerian Pertahanan secara resmi mengumumkan kematian Prokhorenko pada 24 Maret 2016. Pada 11 April 2016, ia dianugerahi gelar Pahlawan Federasi Rusia secara anumerta.

Pada 12 April 2016, saat melakukan penerbangan di wilayah Homs, sebuah helikopter Mi-28N VKS jatuh. Kedua anggota kru terbunuh - komandan Andrey Okladnikov dan navigator Viktor Pankov. Menurut layanan pers Kementerian Pertahanan, "tidak ada dampak kebakaran pada helikopter." Menurut kesimpulan awal komisi departemen militer, penyebab bencana adalah kesalahan pilot.

Pada 7 Mei 2016, sersan Angkatan Bersenjata Rusia Anton Erygin meninggal di sebuah rumah sakit lapangan di Suriah. Kementerian Pertahanan secara resmi mengumumkan kematian seorang prajurit pada 11 Mei. Dia dianugerahi Order of Courage secara anumerta.

Pada 7 Juni 2016, sersan junior Angkatan Bersenjata RF Mikhail Shirokopoyas meninggal di rumah sakit Moskow, yang pada Mei 2016 terluka parah akibat ledakan ranjau di provinsi Aleppo. Kematian seorang prajurit secara resmi dikonfirmasi oleh Kementerian Pertahanan pada 16 Juni 2016. Mikhail Shirokopoyas dianugerahi Ordo Keberanian secara anumerta.

Pada 16 Juni 2016, Andrey Timoshenkov, seorang prajurit yang menjaga konvoi kemanusiaan Pusat Rusia untuk Rekonsiliasi Pihak yang Berperang di Suriah, meninggal di rumah sakit lapangan. Militer Rusia mencegah mobil berisi bahan peledak menerobos ke tempat di mana bantuan kemanusiaan diberikan kepada penduduk sipil. Anumerta dianugerahi Order of Courage.

Pada 8 Juli 2016, di provinsi Homs, pilot instruktur Rusia menerbangkan helikopter Mi-25 Suriah dengan amunisi (menurut sumber lain, mereka mengemudikan Mi-35M VKS). Pada saat itu, di sebelah timur Palmyra, sebuah detasemen besar militan ISIS menyerang posisi pasukan Suriah dan, menerobos pertahanan, dengan cepat maju jauh ke dalam area tersebut, menciptakan ancaman untuk menguasai ketinggian yang dominan. Awak mobil memutuskan untuk menyerang para teroris. Setelah amunisi habis, helikopter, saat berbalik, dihantam api dari tanah dan jatuh di daerah yang dikuasai tentara pemerintah Suriah. Kedua anggota awak tewas - pilot Kolonel Ryafagat Khabibullin dan pilot-operator Letnan Evgeny Dolgin. Mereka disajikan untuk penghargaan negara tinggi secara anumerta.

Pada 22 Juli 2016, petugas kontrak Rusia Nikita Shevchenko meninggal di provinsi Aleppo. Dia mengikuti konvoi dengan makanan dan air untuk penduduk setempat dengan mobil pendamping. Di pintu masuk pemukiman di sebelah mobil, sebuah alat peledak improvisasi yang ditanam oleh para militan diaktifkan. Nikita Shevchenko menyerahkan penghargaan negara secara anumerta.

Pada 1 Agustus 2016, di provinsi Idlib, akibat penembakan dari darat, sebuah helikopter Rusia Mi-8AMTSh (nomor ekor "212 kuning", nomor registrasi RF-95585) dari VKS ditembak jatuh. Dia kembali ke pangkalan udara Khmeimim setelah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Aleppo. Di atas kapal ada tiga anggota awak dan dua petugas Pusat Rusia untuk Rekonsiliasi Pihak yang Berperang di Suriah, semuanya tewas.

Dari Birobidzhan - meninggal selama penembakan kampus medis rumah sakit bergerak Kementerian Pertahanan oleh pemberontak anti-pemerintah. Dokter Rusia lainnya (dokter anak anak Vadim Arsentiev) terluka parah, dan penduduk setempat yang datang untuk menemui dokter juga terluka. Pada 8 Desember 2016, Putin menganugerahi Nadezhda Durachenko dan Galina Mikhailova Ordo Keberanian (secara anumerta), dan Vadim Arsentiev juga dianugerahi Ordo Keberanian.

Pada 7 Desember 2016, Kementerian Pertahanan melaporkan bahwa Pengawal Kolonel Ruslan Galitsky meninggal di rumah sakit, terluka di Aleppo selama penembakan artileri di salah satu daerah perumahan di bagian barat kota oleh militan "oposisi". Kolonel yang sedang dalam perjalanan bisnis di Suriah sebagai penasihat militer membantu staf komando salah satu formasi tentara Suriah dalam menyelenggarakan pelatihan unit dan subunit, serta dalam penguasaan peralatan militer. Pada 8 Desember 2016, Putin menganugerahi Ruslan Galitsky dengan Order of Courage (secara anumerta).

MOSKOW (Reuters) - Sekitar 300 orang yang bekerja untuk sebuah perusahaan militer swasta Rusia yang terkait dengan Kremlin tewas dan terluka di Suriah pekan lalu, tiga orang yang mengetahui insiden itu mengatakan kepada Reuters.

Seorang dokter militer Rusia mengatakan sekitar 100 orang tewas, sementara sumber yang mengetahui beberapa pejuang mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi lebih dari 80 orang.

Waktu jatuhnya korban bertepatan dengan pertempuran 7 Februari di dekat kota Deir ez-Zor di Suriah, di mana para pejabat dan kenalan AS mengatakan pasukan koalisi pimpinan AS menyerang formasi yang terkait dengan sekutu Moskow, Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Pihak berwenang Rusia melaporkan kemungkinan kematian lima warga yang tidak terkait dengan angkatan bersenjata.

Bentrokan tersebut menunjukkan bahwa Moskow lebih terlibat secara militer dalam peristiwa Suriah daripada yang telah dikatakan sebelumnya, dan berisiko terlibat dalam konfrontasi langsung dengan Amerika Serikat di negara Timur Tengah ini.

Kerugian yang diderita Rusia adalah yang terbesar sejak perang di Ukraina timur pada 2014. Moskow membantah mengirim pasukan dan sukarelawan ke Ukraina dan tidak pernah mengkonfirmasi laporan korban.

Korban luka yang dievakuasi dari Suriah dalam beberapa hari terakhir telah dibawa ke empat rumah sakit militer Rusia, kata lima orang yang mengetahui situasi tersebut.

Seorang dokter militer yang bekerja di sebuah rumah sakit Moskow dan merawat luka-luka yang dibawa dari Suriah mengatakan bahwa hingga Sabtu ada lebih dari 50 pasien seperti itu di rumah sakitnya, di mana 30 persen di antaranya terluka parah.

Dokter, yang berbicara dengan syarat anonim karena dia dilarang mengungkapkan korban, mengatakan setidaknya tiga pesawat yang sarat dengan korban luka tiba di Moskow antara Jumat dan Senin.

Menurut dia, ini adalah pesawat angkut militer yang dilengkapi secara khusus, di mana ada 2-3 modul untuk yang terluka parah dan hingga beberapa lusin kursi untuk yang terluka ringan.

Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, mengatakan pada hari Kamis bahwa menurut informasi awal, lima warga Rusia mungkin tewas di daerah pertempuran, tetapi mereka bukan personel militer. Menurutnya, laporan tentang puluhan dan ratusan orang Rusia yang tewas adalah informasi yang salah terhadap lawan-lawan Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia tidak menanggapi pertanyaan dari Reuters tentang korban di Suriah.

Ditanya tentang kerugian Rusia di Suriah, seorang juru bicara Kremlin mengatakan pada hari Kamis bahwa dia tidak menambahkan apa pun pada pernyataan sebelumnya. Awal pekan ini, Kremlin mengatakan tidak memiliki informasi tentang korban.

Reuters tidak dapat secara langsung menghubungi majikan kontraktor, yang disebut Grup Wagner, yang pejuangnya yang gugur telah menerima penghargaan Kremlin di masa lalu.

Dokter militer mengatakan bahwa dia tahu dari seorang resuscitator yang terbang ke Suriah untuk yang terluka bahwa pada akhir pekan lalu, jumlah korban tewas sekitar 100, yang terluka sekitar 200.

Yevgeny Shabayev, kepala suku Khovrino Cossack yang memiliki hubungan dengan spesialis militer swasta, mengatakan dia mengunjungi kenalannya yang terluka di Suriah di Rumah Sakit Pusat Militer Kementerian Pertahanan di Khimki pada hari Rabu.

Menurut dia, yang terluka mengatakan kepadanya bahwa dua unit spesialis militer swasta Rusia yang ambil bagian dalam pertempuran di dekat Deir ez-Zor berjumlah 550 orang. Dari jumlah tersebut, sekitar 200 orang tidak tewas atau terluka.

Shabaev mengatakan ada 8 orang di bangsal yang dia kunjungi, semuanya dievakuasi dari Suriah dalam beberapa hari terakhir. Bangsal lain dari departemen itu sepenuhnya ditempati oleh yang terluka.

“Jika Anda memahami apa itu operasi militer dan luka tempur, maka Anda dapat membayangkan apa yang terjadi di sana. Artinya, jeritan terus-menerus, teriakan ... Ini gambar yang sulit, ”katanya.

Sebuah sumber yang dekat dengan kelompok Wagner, yang berbicara kepada para peserta dalam pertempuran 7 Februari, mengatakan bahwa kenalannya memberi tahu dia tentang lebih dari 80 spesialis militer swasta yang tewas dari Rusia.

Sumber itu, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan total sekitar 300 orang tewas dan terluka secara luas benar.

Menurut dia, di tubuh banyak korban luka terdapat serpihan yang tidak terlihat di rontgen, sehingga menyulitkan pengobatan.

"Prognosis untuk sebagian besar dari mereka yang terkena dampak buruk," katanya.

PERANG MELALUI PERANTARA

Selain rumah sakit di Khimki, yang terluka dirawat di Rumah Sakit Klinik Militer Pusat Ketiga Vishnevsky di Krasnogorsk, Wilayah Moskow, Rumah Sakit Klinik Militer Utama Burdenko di Moskow dan Akademi Medis Militer di St. Petersburg, kata seorang dokter, Shabaev dan tiga orang lainnya yang mengenal para pejuang yang tewas dan terluka.

Reuters menghubungi rumah sakit yang ditunjuk melalui telepon pada hari Kamis. Staf menolak berkomentar atau menyangkal kehadiran pasien yang dibawa dari Suriah.

Seorang koresponden Reuters mengunjungi Rumah Sakit Burdenko pada hari Rabu dan berbicara singkat dengan pasien yang mengatakan mereka tidak tahu apa-apa tentang siapa pun yang dievakuasi dari Suriah. Wartawan Reuters juga mengunjungi rumah sakit di Krasnogorsk dan rumah sakit di Balashikha, tetapi tidak diizinkan memasuki gedung.

Rusia meluncurkan operasi militer di Suriah pada September 2015, mengubah gelombang konflik yang menguntungkan Assad.

Pejabat Rusia menyangkal penggunaan spesialis militer swasta di Suriah, mengatakan bahwa kehadiran Moskow terbatas pada serangan udara, pangkalan angkatan laut dan instruktur militer yang melatih militer Suriah, serta sejumlah kecil pasukan operasi khusus pejuang.

Namun, menurut orang-orang yang mengetahui situasi tersebut, pihak berwenang Rusia menggunakan sejumlah besar kontraktor swasta di Suriah, karena ini memungkinkan mereka untuk meningkatkan kehadiran mereka di zona konflik tanpa mempertaruhkan nyawa personel militer biasa yang kematiannya harus mereka laporkan. .

Para kontraktor, yang sebagian besar adalah mantan militer, menjalankan tugas dari militer Rusia, kata orang-orang yang mengetahui situasi tersebut. Kebanyakan dari mereka adalah warga negara Rusia, meskipun beberapa memiliki paspor Ukraina dan Serbia.

Amerika Serikat dan Rusia, yang mendukung pihak-pihak yang bertikai dalam konflik Suriah, melakukan upaya signifikan untuk menghindari bentrokan militer. Tetapi kehadiran spesialis militer swasta dari Federasi Rusia menimbulkan unsur ketidakpastian.

KECERDASAN DALAM PERTEMPURAN

Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan pekan lalu bahwa sekutu Assad, yang didukung oleh artileri, tank, peluncur roket dan mortir, menyerang pejuang Pasukan Demokratik Suriah yang didukung AS di dekat Deir ez-Zor pada 7 Februari.

Para pejabat AS mengatakan pasukan khusus AS diserang bersama dengan SDF.

Koalisi pimpinan AS menanggapi serangan itu dengan membunuh sekitar 100 pasukan sekutu Assad, kata pejabat itu.

Setelah pertempuran, rekan-rekan spesialis militer swasta Rusia mengatakan bahwa pasukan pro-Assad termasuk Rusia, yang juga termasuk di antara para korban.

Shabaev mengatakan kerugian itu sangat tinggi karena kurangnya dukungan udara dan juga karena serangan itu dilakukan oleh pasukan yang diperlengkapi dengan baik daripada gerilyawan yang bersenjata buruk.

“Awalnya ada serangan oleh pembom, dan kemudian Apache membersihkan mereka,” kata Shabaev, mengacu pada kata-kata yang terluka.

Sebuah sumber yang dekat dengan kelompok Wagner mengatakan bahwa pasukan yang terkena koalisi terutama terdiri dari spesialis militer swasta Rusia, ditambah "sejumlah warga Suriah dan Iran."

Menurutnya, pada 7 Februari, pasukan ini maju ke desa Khsham di provinsi Deir ez-Zor, di zona yang ditetapkan sebagai netral berdasarkan kesepakatan antara militer Rusia dan koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

Dia mengatakan tujuannya adalah untuk melihat bagaimana koalisi akan bereaksi. Menurutnya, pasukan mendekati posisi SDF dan Amerika pada jarak kurang dari 5 kilometer.

Sumber itu mengatakan bahwa pasukan pimpinan AS, mengikuti prosedur yang disepakati dengan Rusia, telah memperingatkan militer Rusia bahwa mereka bersiap untuk menyerang. Dia tidak tahu apakah peringatan itu diteruskan ke ahli militer swasta.

"Peringatan itu 20 menit sebelumnya, selama waktu seperti itu tidak realistis untuk mengerahkan konvoi, tetapi formalitas telah selesai," kata sumber itu.

Menurut dia, spesialis swasta tidak menanggapi api, agar tidak memprovokasi pemogokan baru dari koalisi.

Dengan partisipasi Anton Zverev. Teks oleh Christian Lowe. Diterjemahkan oleh Dmitry Antonov

Yang dimulai pada 30 September 2015, menurut angka resmi, 107 prajurit Rusia tewas. 74 di antaranya adalah korban kecelakaan udara.

Pada 6 Maret 2018, sebuah pesawat angkut An-26 Rusia jatuh saat mendarat di lapangan terbang Khmeimim di Suriah. Pesawat jatuh lebih dari 500 meter dari landasan pacu. Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, penyebabnya bisa jadi karena kerusakan teknis pesawat. Departemen militer menekankan bahwa kapal itu tidak ditembak jatuh. Korban kecelakaan adalah 39 prajurit.

Pada 3 Mei 2018, sebuah jet tempur Su-30SM Rusia jatuh di lepas pantai Latakia di Suriah. Dua pilot di dalamnya tewas. Su-30 jatuh ke Laut Mediterania. Pesawat tempur itu mendapatkan ketinggian setelah lepas landas dari pangkalan udara Khmeimim Rusia. Kementerian Pertahanan Federasi Rusia menyatakan bahwa kemungkinan penyebab kecelakaan itu adalah burung yang masuk ke mesin, karena tidak ada dampak kebakaran pada pesawat.

Pada 7 Mei 2018, sebuah helikopter Ka-52V Rusia jatuh di Suriah, menewaskan kedua pilot. Menurut Kementerian Pertahanan Federasi Rusia, penyebab kecelakaan itu bisa jadi karena kerusakan teknis pesawat.

Pada 17 September 2018, sebuah pesawat pengintai elektronik Il-20 milik Angkatan Udara Rusia menghilang dari radar saat mendarat di dekat pangkalan udara Khmeimim di atas Laut Mediterania. Di dalam pesawat, menurut Kementerian Pertahanan Federasi Rusia, ada 15 prajurit Rusia. Menurut perwakilan resmi Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, "bersembunyi di balik pesawat Rusia, pilot Israel memasangnya di bawah tembakan dari sistem pertahanan udara Suriah."